Teknik las asetilin atau las oksigen-asetylen merupakan salah satu teknik pengelasan yang paling umum digunakan dalam industri metalurgi. Teknik ini dapat digunakan untuk mengelas berbagai jenis logam, termasuk logam ferrous dan non-ferrous.
Berikut adalah beberapa jenis logam yang dapat dilas dengan menggunakan teknik las asetilin:
Baja karbon: Baja karbon adalah jenis logam yang paling sering dilas dengan menggunakan teknik las asetilin. Baja karbon umumnya memiliki kandungan karbon yang rendah, sehingga mudah di las dengan teknik ini.
Baja tahan karat: Baja tahan karat merupakan jenis logam yang tahan terhadap korosi dan oksidasi. Teknik las asetilin dapat digunakan untuk mengelas baja tahan karat dengan kualitas las yang baik.
Tembaga: Tembaga merupakan jenis logam non-ferrous yang dapat dilas dengan teknik las asetilin. Namun, karena tembaga memiliki konduktivitas panas yang tinggi, teknik las asetilin biasanya digunakan dalam jumlah kecil untuk menghindari kerusakan pada logam.
Aluminium: Aluminium adalah salah satu jenis logam non-ferrous yang sering dilas dengan teknik las asetilin. Namun, aluminium memiliki konduktivitas panas yang tinggi, sehingga teknik las asetilin harus dilakukan dengan hati-hati dan dalam jumlah kecil.
Besi tuang: Besi tuang merupakan jenis logam ferrous yang dapat dilas dengan teknik las asetilin. Namun, karena besi tuang memiliki kandungan karbon yang tinggi, teknik las asetilin harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari terbentuknya retak atau celah pada logam.
Dalam pengelasan logam, penting untuk memilih teknik las yang sesuai dengan jenis logam yang akan digunakan. Teknik las asetilin dapat digunakan untuk mengelas berbagai jenis logam, namun perlu dilakukan dengan hati-hati dan dengan memperhatikan karakteristik masing-masing logam agar hasil las yang dihasilkan berkualitas tinggi.
